Jalan menuju kekantor Kemenag Abdya sudah siap dikerjakan, Kamis (12/12)(Foto/Mustafa)
Blangpidie | republikaceh.com – Masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) secara keseluruhan kini mulai menikmati jalan beraspal setelah setahun terisolir akibat infrastruktur yang kurang memadai.
Pasalnya, jalan menuju kekantor Kemang Abdya itu sebelumnya susah untuk diakses. Warga harus mempertaruhkan nyawa di atas kendaraan roda dua karena melewati jalan yang penuh kerikil dan licin ketika musim penghujan tiba.
Namun, setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Barat Daya (Abdya) berjanji menuntuaskan pembaguna jalan menuju kantor kementrian Agama (Kemenag) tersebut di tahun 2020.
“jalan itu sudah di bangun, Insya Allah, tahun ini akan kita perbaiki,” ujar Kepala Dinas PUPR Abdya, Ir Moch Tavip MM saat dikonfirmasi awak media, Kamis (12/12/2019)
Dirinya mengaku , untuk perbaikan jalan ke kantor Kemenag Abdya, pihaknya menganggarkan sebesar Rp 140 juta, dari APBK Perubahan tahun 2019.
“Iya, rabat beton, awalnya kita merencanakan hotmix, namun mereka meminta itu rabat beton, makanya kita naikan rabat beton,” jelas pria yang akrab di sapaPak De itu.
Dirinya juga mengakui, dari segi kualitas, lebih bagus perbaikan jalan Kemenag itu di hotmix, namun membutuhkan anggaran yang lebih besar.
“Kita berdoa, semoga tidak ada persoalan dan bisa dibangun tahun ini,” pungkasnya.
Sementara itu,Nilawati , warga asal Kecamatan Blangpidie mengaku, dirinya sangat bersyukur jalur itu bisa diperbaiki.
Menurutnya, akses ke Kekantor kemenag untuk mengurus urusan sangat susah, selain jalan yang rusak juga rawan kecelakaan penuh dengan kerikil,”ungkap singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah guru dari jajaran Kantor Kemenag Abdya mengeluhkan akses jalan menuju ke Kantor Kemenag setempat.
Pasalnya, jalan menuju ke kantor tersebut, sangat rawan terjadinya kecelakaan terutama pengendaraan sepeda motor.
“Kami berharap pada pemerintah dan kemenag supaya jalan menuju Kemenag segera diperbaiki dan diaspal, karena sudah berulang kali orang terjatuh,” ujar salah seorang guru, Rusli, Jumat 6 September 2019. (Mustafa)
