Telan Koin Seribu, Bocah Aisyah Dirujuk Ke Banda Aceh

  • Whatsapp
Kasubag Humas RSUD Cut Nyak Dhien, Susi Maulhusna saat memberikan keterangan kepada awak media, Selasa (3/3/2020) di kantornya, (Foto/Ist)

Meulaboh | republikaceh – Bayi usia (2,9), Aisyah Ramadani Sinurat, yang tertelan uang koin seribu beberapa waktu lalu, anak dari keluarga tidak mampu, dari Desa Leubok Pasie Ara, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, hari ini akhirnya dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.

Bayi malang itu, anak ketiga dari pasangan Abdul Hadi Sinurat, (40) dan Mariani, (28) terlihat terkulai lemah, karena sudah tidak mampu mengkonsumsi makanan dan minum selama beberapa hari ini.

Menurut sumber diterima, bayi malang itu sebelumnya pernah dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Cut Nyak Dhien, Meulaboh, untuk mendapat penangan pihak medis.

Meskipun pihak dokter telah mengupayakan uang koin seribu tertelan itu bisa dikeluarkan dari tenggorakan Aisyah, akan tetapi, upaya dari tim dokter gagal, sehingga mengharuskan bocah malang tersebut di rujuk ke Banda Aceh.

Proses rujukan kemarin sempat menjadi masalah dari pihak keluarga. Pasalnya, orang tua Aisyah, menolak untuk di rujuk dengan alasan ekonomi. Hal itu dikatakan Susi Maulhusna, Kasubag Humas RSUD Cut Nyak Dhien, Selasa petang, (3/3/2020).

“Untuk pasien anak atas nama Aisyah Ramadani, sudah di rujuk ke RSU Zainal Abidin, Banda Aceh, menggunakan mobil ambulan diberikan secara cuma-cuma, tanpa biaya oleh Bapak direktur Rumah Sakit Cut Nyak Dhien,” ujar Kasubag Humas.

Sejauh ini, menurut Susi Maulhusna, pasien anak ini sudah ditangani sesuai dengan SOP, oleh tim dokter Rumah Sakit Cut Nyak Dhien. Tidak ada masalah dan kendala saat penanganan pasien anak Aisyah. Hasil observasi dokter, Aisyah, harus di rujuk ke RSUZA di Banda Aceh.

Jika ada yang mengatakan pasien anak itu telantar, itu tidak benar. Karena, kemarin dari keluarga pasien tidak mau untuk dirujuk sebab faktor ekonomi, jelas Kasubag Humas RSUD Cut Nyak Dhien.

Nuraini, Kasi Rehabilitasi Anak dan Lansia, Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat, kepada republikaceh, pihaknya sudah melakukan kordinasi kepada pasien dan keluarganya sehingga pihak keluarga siap membawa anaknya ke Banda Aceh.

Kasi Rehabilitasi Anak dan Lansia, Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat, Nuraini saat memberikan keterangan kepada awak media, Selasa (3/3/2020) di ruang kerjanya (Foto/Ist)

Menurutnya, kasus anak Aisyah Ramadani ini, termasuk dalam tanggap darurat. “Jadi, dari Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat, kami akan berikan tanggap darurat kepada si anak, berupa barang kebutuhan hari-hari pasien di sana, seperti susu, pampers, dan perbaikan gizinya.”

Nuraini mengatakan, barang yang kita berikan itu sesuai dengan aturan berlaku sekarang, tidak memperbolehkan pemberian bantuan itu dalam bentuk uang, tambahnya.

“Bantuan kepada keluarga tidak mampu bukan hanya baru ini saja, akan tetapi pada kasus lainnya, kita juga sering melakukannya. Sudah ada beberapa kasus sebelumnya, demikian. (A)

REKOMENDASI