Begini Cara Pj Bupati Aceh Jaya Kendalikan Inflasi

  • Whatsapp

Calang | republikaceh.net – Pj Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam rangka pengendalian inflasi di Indonesia secara virtual melalui aplikasi “Zoom Meeting” di Ruang Media Center, kantor Bupati Aceh Jaya, Kuala Meurisi, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, Senin (09/01/2023).

BACA JUGA

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan kepada seluruh peserta rakor agar tidak pernah bosan dalam mengikuti rapat koordinasi tentang Pengendalian Inflasi Daerah. Karena tantangan ekonomi dan inflasi menjadi permasalahan global.

“Ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya, melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar untuk menjamin tidak adanya pengusaha yang menimbun barang, menjaga pasokan barang sehingga tidak terjadinya kelangkaan barang, kemudian melakukan gerakan menanam dan sebagainya” ujar Mendagri saat berlangsungnya rapat.

Mendagri menambahkan, Aceh merupakan salah satu daerah yang terkena dampak inflasi. Pada bulan januari tahun 2023 ini, masih terdapat resiko inflasi dari komoditas perikanan tangkap, karena faktor musiman angin barat diperkirakan masih berlanjut, sehingga dapat berdampak pada minimnya hasil tangkapan ikan nelayan.

“Selain itu, terdapat risiko kenaikan harga akibat kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh tahun 2023 sebesar 7.8%. Serta, kenaikan tarif cukai hasil tembakau pada awal tahun 2023″ lanjutnya.

Usai mengikuti Rakor tersebut, Pj Bupati Aceh jaya Dr Nurdin menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya sudah mempunyai beberapa program untuk mengantisipasi dampak inflasi daerah, yaitu dengan cara membangkitkan ekonomi berbasis pada masyarakat.

“Sebelumnya kita sudah melaunching berbagai aktivitas seperti Gerakan Menanam seperti gerakan menanam Singkong (Geupekong) dan Sistem gampong Tahan Pangan (Sigam Tampan) agar menjadi pangan alternatif dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” terangnya

Kemudian, lanjutnya, membuat landmark dan membangun peta-peta destinasi tempat wisata supaya orang bisa berwisata. Dengan adanya pengunjung, aktivitas ekonomi bisa bergerak dan masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya.

“Kita juga menghidupkan kembali pembinaan seni tradisional Aceh yaitu Piasan Gampong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Jaya, kemudian juga mendorong terbentuknya lembaga keuangan mikro sebagai sumber pendanaan bagi aktivitas ekonomi masyarakat, serta bekerja sama dengan daerah yang lain.” tutup Pj Bupati Aceh Jaya. (***)

REKOMENDASI