Pj Bupati Aceh Jaya Terima Kunjungan PT PNM Cabang Aceh

  • Whatsapp
Pj Bupati Aceh Jaya menerima kunjungan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Aceh terkait Unit Pelayanan Modal Mikro dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati Lantai 3 Setdakab Aceh Jaya pada Kamis (26/01/2023)

Calang | republikaceh.net – Pj Bupati Aceh Jaya menerima kunjungan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Aceh terkait Unit Pelayanan Modal Mikro dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati Lantai 3 Setdakab Aceh Jaya pada Kamis (26/01/2023)

Kabupaten Aceh Jaya merupakan sebagian besar penduduknya beraktifitas pada sektor pertanian, nelayan serta pariwisata. Di sektor pariwisata Kabupaten Aceh Jaya memiliki 57 destinasi objek wisata seperti air terjun, CRU gajah, konservasi penyu dan wisata lainnya yang didorong berbasis masyarakat, dalam hal ini pemerintah Kabupaten Aceh Jaya bekerjasama dengan para POKDARWIS (kelompok sadar wisata) yang ada di setiap destinasi objek wisata di Aceh Jaya.

BACA JUGA

Pj. Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berupaya untuk mengupgrade setiap objek wisata yang ada, Ia berharap melalui silaturrahmi ini muncul skema atau kerangka pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Jaya.

“Kemudian ada komunitas sosial juga, ada beberapa komunitas adat terpencil (KAT) yang sudah mulai bangkit dan mandiri serta ada juga beberapa program untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terdapat di Dinas Sosial. Terdapat juga program-program di Instansi Lainnya seperti Baitul Mal yang juga bergerak dibidang pemberdayaan fakir miskin, Dinas Pangan secara berkelanjutan yang memiliki program khusus untuk kebutuhan pangan.” terang Dr. Nurdin

Azhari, perwakilan PNM Aceh memaparkan, pada tahun 2023 ini berencana membantu khususnya kalangan perempuan di Kecamatan Teunom melalui program MEKAR (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera)

Ia menjelaskan, program itu berupa fasilitasi modal usaha yang dikeluarkan oleh PNM Aceh. PNM Melalui Program Mekar sendiri sudah membuka 53 kantor unit yang tersebar di seluruh Aceh dan pada tahun ini akan membuka kantor unit selanjutnya di Kecamatan Teunom.

“Program Mekar ini sistemnya secara kelompok, dalam satu kelompok itu terdiri dari 7 hingga 30 kalangan Perempuan, tentunya di dalam kelompok ini para kalangan ibu-ibu sudah saling kenal karena nanti ada yang namanya tanggung renteng kelompok sehingga dapat meminimalisir masalah yang muncul di kemudian hari. Setelah kelompok terbentuk, maka kami akan melakukan pelatihan dan sosialisasi terkait dengan mekar itu sendiri, seperti kewajiban, cara membayar, total angsuran dan lainnya.” jelas Azhari

Azhari menambahkan bahwa untuk skema pembiayaan sendiri dimulai dari tahapan sosialisasi ke setiap Gampong, Tokoh Masyarakat, Masyarakat, Instansi Pemerintah dan lainnya, kemudian dilakukan uji kelayakan untuk menentukan para calon penerima modal, verifikasi oleh Kepala Unit, proses pencairan dan pertemuan kelompok mingguan. Pertemuan kelompok mingguan tidak hanya melakukan pembayaran angsuran tapi juga digabungkan dengan kegiatan lain seperti doa dan Mutiara hikmah serta janji nasabah yang berprinsip gotong royong, kedisiplinan, kewirausahaan dan nasionalisme.

Menanggapi hal itu, Pj. Bupati Aceh Jaya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menginginkan adanya percepatan agar masyarakat bisa berbisnis. Menurutnya program Mekar atau Ultra Mikro sendiri merupakan program yang bagus tapi berjalan sangat perlahan dalam membebaskan masyarakat dari kemiskinan.

“Contohnya jika ingin beternak bebek/entok dengan harga telur Rp. 3.000 rupiah perbutir, peternak minimal memiliki bebek sebanyak 10 ekor bebek yang bertelur setiap harinya, jika diperhitungkan dengan masa bebek yang tidak bertelur dapat disimpulkan peternak sendiri harus memiliki 30 ekor bebek untuk menutupi kebutuhan telur yang dijual. Jadi peternak membutuhkan modal sekitar 3-4 juta rupiah untuk memulai usaha ternak bebek. Sedangkan mekar sendiri hanya menyediakan pinjaman modal di angka 2 sampai 3 juta rupiah per orang. Oleh karenanya kami meminta pihak PT. PNM Cabang Aceh untuk membuat skema ulang terkait nominal modal usaha yang akan didistribusikan ke masyarakat” pungkas Dr. Nurdin. (***)

REKOMENDASI