Pj Bupati Aceh Jaya Ikuti Rakor Tindak Lanjut Pengendalian Inflasi

  • Whatsapp
Pj Bupati Aceh Jaya sedang mengIkuti Rakor Tindak Lanjut Pengendalian Inflasi dengan Mendagri via aplikasi zoom di ruang Media Center Setdakab Aceh Jaya, Senin (30/1/2023) (Foto/Ist)

Calang | republikaceh.net – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tindak Lanjut Pengendalian Inflasi Daerah yang diikuti oleh Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin secara virtual melalui aplikasi “Zoom Meeting” di ruang Media Center, Kantor Bupati Aceh Jaya, Kuala Meurisi, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, Senin (30/01/2023).

Rapat rutin yang diadakan secara virtual ini turut dihadiri oleh Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Jaya Safrul Maryadi,  Staf Ahli Bupati Aceh Jaya Azhari, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jonni Saputra, , Inspektur Inspektorat Aceh Jaya Bakhtiar, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh Jaya Teuku Deri Amanda, Para Kepala SKPK dan unsur terkait lainnya.

BACA JUGA

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D menyampaikan kembali pesan dari Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu

Ia mengungkapkan, Negara Indonesia termasuk negara nomor 4 terbesar di dunia yang terkena imbas pandemi Covid 19 selama 2 tahun lebih, namun saat ini sudah relatif terkendali. Hal ini merupakan pertolongan dari tuhan yang maha kuasa dan juga berkat kerjasama dari pusat dan daerah .

“Kami berharap dengan ditiadakannya PPKM dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang selama ini telah stagnan. Banyak masalah mulai dari pola supply-demand yang berubah pasca pandemi Covid-19 yang masih belum selesai dan juga disrubsi akibat jiwa politik terutama perang dan ketegangan antar beberapa negara yang mengakibatkan terjadinya demand melebihi suplai.” ujar Tito.

Tito juga mengatakan bahwa banyak negara yang telah terdampak inflasi dan menjadi isu penting yang perlu diwaspadai serta harus ditangani karena ini menyangkut harga barang dan jasa yang bersentuhan langsung dengan perut rakyat.

“Tugas kita untuk melindungi rakyat agar harga dan ketersediaan barang terjangkau oleh rakyat.” pesannya

Saat ini, lanjutnya, angka inflasi Negara Indonesia relatif terjaga di angka 5,51 persen, jika dibandingkan negara-negara lain di angka 5,72 persen ini merupakan prestasi yang cukup bagus sehingga masyarakat tidak terlalu merasakan dampak atas kenaikan harga barang dan jasa.

“Hasil ini harus kita pertahankan di tengah situasi gejolak politik internasional dan ekonomi yang belum menentu. Kita juga harus terus melakukan evaluasi inflasi secara rutin supaya ekonomi bisa tumbuh dan masyarakat bisa beraktivitas dengan lancar.” pungkasnya (*)

REKOMENDASI